Taufiq Ismail
Seekor anjing melolong larut di lereng bukit bertubir
Bulan merah di sungai bulat mengapung. Hangus dan pijar
Kurus lembah kuning patah daun tebu didukung punggung gunung
Melantun bayang tetes pancuran: tubuh jerami merapuh
Malam Ramadan dinginnya menusuk ke hulu tubuh
Kemarin tengah hari udara meleleh
Di Padang Panjang Kerbau si Sati, kambing coklat mengah-ngah
Kilangan berputar deriknya ngilu tebu begitu kurus-kurus
Di ladang padi sekeping bumi kering makin retak-meretak
Di jantung penghuni rindu dan dahaga tetak-menetak
Kami terbaring di pondok pelupuh
Malam Ramadan ngilunya lagi
Ketika teriakan siamang bertalu membelahi lembah
Sati melompat bangkit menerjang daun jendela: Hitam kental mencat daerah sangsai
Lereng huma padi mendenting kehausan
Musim manis pabila tiba?
hari berhujan sayang subuh berasap tungku tengguli
Tapi malam kemarau belah teriakan siamang bertalu-talu*)
Menopan ke jantung penghuni mengentali deru
Musim hujan datang! Musim hujan datang!
Hujan oooi, hujaaaaan!
Hujan oooi, hujaaa – aaa aa – aaan!
Kisah, no 7, thn. III, Juli 1955
*) Penduduk sekitar Baruh di kaki gunung Singgalang bertahayul, bahwa apabila di larut malam siamang berteriak-teriak, maka keesokannya tentu akan terjadi apa-apa yang luar biasa.
Sabtu, 01 Mei 2010
Rimba Jati (Alas Roban)
Taufiq Ismail
Mendenyut kemarau ke jantung rimba
Hutan Roban jati mengujur bukit
Kehidupan coklat terbentang di sela musim
Seekor elang menyelinap hitam dahan-dahan botak telanjang
Lengking menikam ruang terkabar daun-daun kesat membumi
Tanah mersik menua, jati dewasa di dada
Mendesing musim ranggas kuning-kuning bercenungan
Bukit penyimak peristiwa terbungkuk tua
Mengujurkan kakinya ke laut kelabu
Gairah terbaring pada satu hanya musim
Depan rimba jati, mendenting pada satu titik api
Gairah terik musim membakar jantung rimba jati
Menerjang asin ombak ke kaki bukit terbungkuk tua
Bumi mersik lekah di puncak demam makin melela
Demam rimba jati dituang ke satu titik api musim di muka.
Siasat, no 416, thn. IX, 29 Mei 1955
Mendenyut kemarau ke jantung rimba
Hutan Roban jati mengujur bukit
Kehidupan coklat terbentang di sela musim
Seekor elang menyelinap hitam dahan-dahan botak telanjang
Lengking menikam ruang terkabar daun-daun kesat membumi
Tanah mersik menua, jati dewasa di dada
Mendesing musim ranggas kuning-kuning bercenungan
Bukit penyimak peristiwa terbungkuk tua
Mengujurkan kakinya ke laut kelabu
Gairah terbaring pada satu hanya musim
Depan rimba jati, mendenting pada satu titik api
Gairah terik musim membakar jantung rimba jati
Menerjang asin ombak ke kaki bukit terbungkuk tua
Bumi mersik lekah di puncak demam makin melela
Demam rimba jati dituang ke satu titik api musim di muka.
Siasat, no 416, thn. IX, 29 Mei 1955
Dadang, Pemetik Kecapi Tua
Kepada Bahrum Rangkuti
Taufiq Ismail
Dilingkarkannya angin pegunungan pada denting-denting selalu di suara sendu berlagu margasatwa
Bila Dadang tiba tua, dan ada bersua senyap angin bening lembah
Kumandanglah kumandang timang desir lena angin subuh bambu-bambu berlagu selalu rindu
Sepagi embun Dadang tua tiba, menyingkap cadar hari berlagu lembah biru dan burung pagi mengitari dada bumi.
Siasat, no 372, thn VIII, 25 Juli 1954
Taufiq Ismail
Dilingkarkannya angin pegunungan pada denting-denting selalu di suara sendu berlagu margasatwa
Bila Dadang tiba tua, dan ada bersua senyap angin bening lembah
Kumandanglah kumandang timang desir lena angin subuh bambu-bambu berlagu selalu rindu
Sepagi embun Dadang tua tiba, menyingkap cadar hari berlagu lembah biru dan burung pagi mengitari dada bumi.
Siasat, no 372, thn VIII, 25 Juli 1954
Doa dalam Lagu
Taufiq Ismail
Ibuku karena engkau merahimiku
Merendalah tenteram karena besarlah anakmu
Ayahku karena engkau menatahku
Berlegalah di kursi angguk laki-laki anakmu
Tuhanku karena aku karat di kakiMu
Beri mereka kesejukan dalam dan biru.
1953
Ibuku karena engkau merahimiku
Merendalah tenteram karena besarlah anakmu
Ayahku karena engkau menatahku
Berlegalah di kursi angguk laki-laki anakmu
Tuhanku karena aku karat di kakiMu
Beri mereka kesejukan dalam dan biru.
1953
Langganan:
Postingan (Atom)