Rabu, 06 Januari 2010

Jangan menangis Minangkabau

Muhammad Subhan

Tersenyumlah
Songsong hari-hari nan cerah
Meski mendung bergelayut
Di langit rumah gadangmu
Sibaklah kegalauan
Tepis duka dan luka
Jangan biarkan hujan datang
Muramkan alammu yang indah

Jangan menangis Minangkabau
Tiuplah saluang itu
Pukullah talempong
Dendangkan rabab
Menarilah seirama pencak silat
Sekuat kakimu melompati pecahan kaca
Tari piring
Tari payung
Tari indang
Tari randai
Tari pasambahan
Persembahkanlah lagi
Berikan sirih dalam carano
Pada mereka yang merindukanmu

Minangkabau, andai engkau menangis
Siapa lagi yang akan memasak rendang
Meramu bumbu sate padang
Menyanji dendeng balado
Ayam pop, soto padang, bubur kampiun
Yang melepas selera kami
Seperti kala menyinggahi rumah makan minang
Di negeri manapun kami datang

Minangkabau nan permai
Kami juga rindu galamai, wajik, kipang kacang
Bareh randang, dakak-dakak, rakik maco
Karupuak balado dan karupuak sanjai
Ke mana lagi kami dapatkan
Jika bukan di pintu dapurmu

Jangan menangis Minangkabau
Bangkitlah
Lahirkan kembali Hamka
Besarkan lagi Hatta
Kobarkan semangat Tan Malaka
Di pangkuan ibu pertiwi

Padang Panjang, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar