Sabtu, 02 Januari 2010

HUT Padang Panjang, Ayo Kampanyekan “One Man One Book”


Oleh: Muhammad Subhan

Awal Desember tahun ini Kota Padang Panjang merayakan Hari Ulang Tahunnya ke-219. Usia yang tidak muda lagi tentunya. Sepanjang tahun itu pula, berbagai pembangunan terus digalakkan di kota ini. Berbagai sektor tumbuh dan bergerak cepat.

Meski gempa bumi 1926 silam sempat memorakporandakan negeri ini, disusul gempa-gempa selanjutnya, namun sisa-sisa bencana itu tak terlihat lagi. Tentu kita bersyukur, Kota Serambi Mekah, kota kecil di kaki Gunung Singgalang dan Merapi ini terus tercelak.

Pemerintah Kota Padang Panjang dalam rangka memperingati HUT kotanya telah mengagendakan sejumlah kegiatan yang bersifat membantu masyarakat, diantaranya mengadakan bazaar murah bagi masyarakat miskin, memberikan reward bagi masjid yang memiliki jemaah terbanyak, serta menggelar pertandingan sepak bola bagi pelajar. Ketiga kegiatan ini sangat positif, khususnya dalam membantu meringankan warga miskin untuk mendapatkan barang kebutuhan harian dengan harga murah, memakmurkan masjid serta menumbuhkan semangat berolah raga di tengah kehidupan remaja agar terhindar dari dekadensi moral.

Namun demikian, di samping kegiatan-kegiatan itu, di Hari Ulang Tahun Padang Panjang kali ini, hendaknya ada warna baru yang dapat mengangkat citra Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekah yang juga berjuluk Kota Pendidikan. Warna baru itu harus beda dari peringatan tahun-tahun sebelumnya. Maka sangatlah tepat jika HUT Padang Panjang tahun ini, baik pemerintah kota maupun masyarakatnya mengkampanyekan “One Man One Book”, Satu Orang Satu Buku. One Man One Book setidaknya menjadi ruh Padang Panjang dalam rangka membudayakan gemar membaca dan menulis yang tentu saja ruh itu tidak sekedar seremonial dikala peringatan bulan bahasa saja.

One Man One Book, menjadi komitmen masyarakat kota untuk menyumbangkan buku-buku mereka (baik buku baru maupun bekas) ke perpustakaan yang ada di kota ini. Meski Padang Panjang tidak punya perpustakaan megah layaknya Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi, setidaknya perpustakaan yang ada masih cukup menampung buku-buku yang disumbangkan.

Di masa-masa selanjutnya, setiap pejabat yang melakukan tugas dinas keluar daerah hendaknya menyisakan sedikit uang sakunya untuk membeli dan membawa pulang buku-buku yang ada di daerah kunjungan. Begitupun, komponen masyarakat lainnya, baik pengusaha, pedagang, guru, dosen, instansi swasta, hendaknya pula menyumbangkan buku mereka, cukup satu orang satu buku, yang dikumpulkan secara berkesinambungan.

Wah, jika One Man One Book ini bisa dikoordinir dengan baik, tentu akan kayalah perpustakaan-perpustakaan di Padang Panjang dengan buku, baik perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, kampus maupun rumah baca-rumah baca yang ada di setiap kelurahan. Dengan sendirinya, ini akan menggiring masyarakat untuk gemar membaca dan menulis, yang merupakan implementasi dari budaya intelektual suatu bangsa.

Ultah Padang Panjang tahun ini pula, ada harapan di kalangan pelajar, mahasiswa, guru, dosen maupun masyarakat umum, agar pemerintah kota mengadakan Lomba Karya Tulis bertema “HUT Padang Panjang”. Saya kira pula, lomba seperti ini akan sangat diminati. Dan, akan lahir pula banyak ide serta pemikiran masyarakat kota dari tulisan-tulisan mereka yang kaya, sehingga dengan sendirinya akan memberi banyak masukan bagi pemerintah kota dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan. Humas bisa memperkarsai lomba karya tulis ini dengan melibatkan kawan-kawan wartawan sebagai juri, maupun penulis-penulis senior Padang Panjang lainnya.

Kita ingin, HUT Padang Panjang tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tentu, semua harapan itu sebagai wujud cinta kita terhadap kota ini. Selamat HUT Padang Panjang ke-219. Semoga semakin jaya dalam karya. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar