Muhammad Subhan
pagi itu di kamp pengungsi
satu lagi mayat ditanam orang
tak ada tangis
tak ada duka
semua berlalu begitu saja
kecuali isak pilu bocah sebelas tahun
di hadapan tubuh kaku
tubuh yang mengadu pada tuhan
tentang pengadilan dunia yang tak lagi adil
kematian itu sebagai pertanda
duka sang bocah sebagai seruan
pada kita yang tinggal
untuk mengulur tangan
tapi yang jelas
semua berlalu begitu saja.
Rumah Puisi, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar