Jumat, 08 Januari 2010

Ilma Nurfalah, Segudang Prestasi Berkat Motivasi Orang Tua


Ilma Nurfalah, Segudang Prestasi Berkat Motivasi Orang Tua

Ilma Nurfalah lahir di Padang Panjang, tanggal 1 Maret 1999. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Alfalah (39 tahun) dan Hj. Asniar (33 tahun) ini, sejak TK sudah mengumpulkan banyak prestasi hingga kini. Bagi teman-teman seusianya, nama Ilma pun cukup dikenal di Kota Serambi Mekah Padang Panjang.

Baru-baru ini, Ilma menjadi salah seorang delegasi Sumatera Barat dalam Lomba Cipta Puisi yang membawanya sampai ke Istana Negara di Bogor. Pengalaman cukup berharga itu bermula ketika Ilma memenangkan Lomba Cipta Puisi tingkat Sumatera Barat di Payakumbuh sebagai Juara I. Meski belum berhasil meraih juara di tingkat Nasional itu, namun bagi Ilma pengalaman pertama tersebut memberikan motivasi baginya untuk terus berkarya.

“Ternyata dengan menulis kita bisa ke mana-mana nantinya, ya,” ujar Ilma lugu ketika berbincang-bincang dengan Haluan Minggu di kediamannya Jalan DR A Rivai, Guguk Malintang, Kecamatan Padang Panjang Timur, kemarin.

Dia menyebutkan, selama di Bogor itu, Ilma bertemu dengan banyak teman-teman seusianya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Pengetahuannya pun semakin kaya dengan melihat adat istiadat, warna kulit dan ragam bahasa teman-temannya itu. Dan yang pasti, Ilma berhadapan dengan para juara menulis puisi dari berbagai daerah di Indonesia.

“Grogi juga sih berhadapan dengan mereka, tapi saya berusaha untuk tetap tampil baik ketika lomba,” ujarnya.

Darah seni di tubuh Ilma tak heran mengalir lantaran sang ayah, Alfalah adalah Dosen Kerawitan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Padang Panjang yang mahir dalam musik tradisi-modern. Memainkan berbagai alat musik jangan ditanya lagi. Sementara sang ibu, Hj. Asniar seorang bidan di sebuah Puskesmas di Padang Panjang.

Kedua orang tuanya inilah yang senantiasa memotivasi Ilma untuk terus berprestasi dalam berbagai kegiatan lomba, baik ketika Ilma masih TK hingga sekarang ia duduk di bangku kelas V SD Negeri 04 Guguk Malintang, Padang Panjang.

“Umi (ibu) selalu memotivasi Ilma untuk optimis mengikuti lomba, begitu juga abi (ayah),” ujarnya.

Maka tak heran, di rumahnya Ilma memiliki koleksi berbagai piagam penghargaan dan trophy yang ia dapatkan setelah memenangkan lomba-lomba yang pernah ia ikuti. Hingga sekarang, sejumlah prestasi yang telah ia torehkan mengharumkan nama baik Padang Panjang, diantaranya: Juara I Lomba Fashion Show antar SD se Kota Padang Panjang, Juara I Lomba Lagu Minang se Kota Padang Panjang, Juara I Bintang Kasidah se Kota Padang Panjang, Juara I Lomba Baca Quran Murattal Putri se Kota Padang Panjang, Juara I Lomba Nasyid se Kota Padang Panjang, Juara II Lomba Bercerita antar SD se Kota Padang Panjang, Juara I Lomba Cipta Puisi se Sumbar di Payakumbuh, Juara I Lomba Talempong Pacik se Kota Padang Panjang, dan beberapa lomba lainnya.

Meski Ilma punya cita-cita menjadi dokter di kemudian hari, namun ia ingin menjadi dokter yang juga seniman. Cocok sekali kiranya karena ayahnya seorang dosen seni dan ibunya bidan kandungan.

Di sekolah, prestasi Ilma terbilang baik. Ia selalu mendapat peringkat 6 besar. Ia juga sangat hobi membaca buku apa saja. Tiada hari bagi Irma untuk membaca dan menekuni pelajaran-pelajaran sekolahnya.

Kakak dari Siti Wangi (5 tahun) dan Naila Ratu (3,5 tahun) ini, saat ini sudah menulis puluhan puisi yang ia bukukan sendiri. Ingin pula ia puisi-puisinya itu diterbitkan oleh penerbit sehingga bisa dibaca banyak orang. Dan ia ingin sekali memperlihatkan puisi-puisinya itu ke Penyair Taufiq Ismail yang punya Rumah Puisi di Nagari Aie Angek, Kecamatan X Koto Tanah Datar sekitar 6 km dari Padang Panjang.

“Tapi Ilma belum sempat ke sana dan ingin sekali bertemu dengan Pak Taufiq,” harapnya.

Oke deh Ilma, selamat ya. Suatu saat nanti dengan semua prestasimu itu kamu akan menjadi seorang seniman yang dikenal. Teruslah menulis dan mengikuti lomba-lomba. Harumkan lagi nama baik kota Padang Panjang. (muhammad subhan)

[Dimuat di Harian Haluan edisi Minggu, 20 Desember 2009]

2 komentar:

  1. Sebetulnya prestasi Ilma dalam menulis puisi untuk sampai ke Istana Negara lebih dominan hasil dari pembinaan yang dilakukan di sekolah SDN.04 Guguk Malintang Padang Panjang yang dibimbing dengan sabar oleh Bapak DEDE PRAMA YOZA,S.Sn dan ibuk Yullya Susandra.Ilma dibina mulai dari tahun 2008 sampai sekarang,minimal 1x seminggu dengan durasi 3 jam untuk 1x pertemuan.Keberhasilan Ilma meraih prestasi juga berkat dorongan majelis guru dan kepala sekolah.Terima kasih Bapak Subhan atas dimuatnya profil Ilma di koran Haluan.

    BalasHapus
  2. Terima kasih kembali. Semoga SDN 04 Guguk Malintang semakin terus berjaya. Salam.

    BalasHapus