Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah tahun 2009 lalu menjadi moment luar biasa bagi rombongan keluarga dan pengunjung yang datang ke Kota Padang Panjang. Betapa tidak, Padang Panjang kini bukan lagi Padang Panjang dulu yang tidak memiliki objek wisata andalan. Kota kecil berhawa sejuk ini sudah punya Minangkabau Fantasi (Mifan) Water Park, Dunia Fantasi ala Sumatera Barat yang setiap pekannya selalu diramaikan pengunjung.
Tak salah kalau Mifan disebut sebagai objek wisata termegah, terbaru dan termahal di Sumatera Barat namun tetap terjangkau kantong pengunjung yang membawa keluarga mereka menikmati liburan Idul Fitri.
Beberapa perantau asal Kota Padang Panjang di berbagai daerah yang dihimpun Haluan komentar mereka dari sejumlah situs jejaring di internet juga mengungkapkan keinginan mereka pulang kampung dan akan membawa keluarga menikmati keindahan Mifan.
Zuhardi (40), misalnya, perantau asal Kota Padang Panjang di Jakarta ini, kepada Haluan mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke kampung halamannya di Pasar Usang, Padang Panjang bersama keluarga.
“Saya sudah mendengar Padang Panjang membangun Mifan, ini sebuah langkah maju. Saya tertarik membawa keluarga liburan ke sana lebaran nanti,” ujar pengusaha farmasi yang terbilang sukses di Jakarta ini, Senin (14/9) lalu.
Begitupun hal sama dikatakan Firman (34), seorang PNS di Bandung, Jawa Barat, kepada Haluan melalui komentar di situs jejaring Facebook punya harapan sama untuk pulang ke Padang Panjang, kampung halamannya. Setelah hampir sepuluh tahun merantau ke Jabar, belum sekalipun ia menyinggahi Mifan.
“Tahun lalu saya pulang, tapi tidak sempat membawa keluarga ke Mifan. Semoga lebaran tahun ini bisa dan saya sudah punya rencana pulang bersama keluarga,” kata Firman yakin akan kunjungannya itu ke Mifan nanti.
Keberadaan objek wisata Minangkabau Fantasi bagi Pemerintah Kota Padang Panjang memiliki nilai strategis bagi pengembangan dunia pariwisata di Kota Serambi Mekah itu. Sebelum Mifan dibangun, di lokasi tersebut dulunya lebih dikenal dengan sebutan Perkampungan Minangkabau atau Minangkabau Village. Perkampungan Minangkabau dibangun sekitar tahun 1988 atas permohonan yang diajukan Pemda Padang Panjang kepada 40 orang tokoh adat, tokoh ulama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Silaing Bawah untuk dapat mengelola tanah milik kaum/adat di lokasi tersebut dan dijadikan perkampungan Minangkabau. Niat untuk memajukan daerah, usulan tersebut pun disetujui oleh masyarakat setempat sehingga pada tahun 1990 Perkampungan Minangkabau diresmikan.
Konon karena kurangnya pengelolaan akhirnya Perkampungan Minangkabau sepi dari pengunjung, sehingga Pemda Padang Panjang timbul keinginan mencari investor yang dapat mengelola lokasi tersebut agar lebih besar bermanfaat terutama untuk dijadikan sumber pendapatan perkapita Pemda Kota Padang Panjang.
Menurut Dirut PT Niagara Fantasi Island Ir. Isnel Eriadi yang dihubungi Haluan Rabu (16/9), investor yang membangun Mifan tersebut adalah H. Nelson, seorang pengusaha asal Kota Bukittinggi. Atas kerjasama yang baik antara investor dan Pemda Padang Panjang inilah akhirnya Mifan berhasil dibangun dan menyerap banyak tenaga kerja khususnya masyarakat Silaing Bawah tempat berdirinya objek wisata itu.
Oleh pihak investor dibangun pusat pemandian Water Boom dengan tidak mengganggu bangunan adat yang sudah ada. Pusat pemandian inilah yang diberi nama Minangkabau Fantasy layaknya di Dunia Fantasi (Dufan) di Jakarta.
“Lebaran nanti, Mifan dibuka pada tanggal 1 Syawal seharian penuh dengan harga tiket masuk seperti hari-hari biasa,” ujar Isnel.
Mengenai jumlah pengunjung pada Idul Fitri nanti pihaknya mengaku tidak menetapkan target khusus namun diharapkan ada peningkatan jumlah pengunjung dari lebaran tahun sebelumnya dan hari-hari biasa. Sementara itu, untuk akses masuk dan keluar Mifan Pemda Padang Panjang telah membangun jalan dengan melakukan pengaspalan.
“Alhamdulillah, akses jalan yang telah baik ini bisa membantu kelancaran arus masuk dan keluar Mifan,” jelas Isnel.
Apa saja fasilitas yang disediakan di objek wisata terbaru Kota Padang Panjang ini?
Dijelaskan Isnel, pengunjung Mifan telah dapat menikmati pemandian di kolam khusus wanita, kolam olimpic modifikasi, kolam air hangat, dan kolam anak-anak Mifan juga menyediakan bumper boat, bumper car dan mini dance yang semuanya untuk memanjakan pengunjung. Tak ketinggalan, di kawasan Mifan tersedia mushalla, restoran dan sejumlah kios menjual oleh-oleh yang dapat dibawa pulang. Selain santai di Mifan, pengunjung juga dapat menikmati iven tradisi Minangkabau dengan suguhan bangunan-bangunan adat tradisional Minang. Rombongan keluarga yang mengunjungi tempat ini dapat santai berekreasi, karena areal kawasan ini memiliki luas 10 ha yang dilengkapi dengan pepohonan yang rindang dan beragam.
Salah satu wahana permainan favorit tentu saja water park. Para pengunjung dapat menikmati seluruh permainan yang pasti selalu basah karena berhubungan dengan air. Sensasi luar biasa dapat dirasakan saat berbaring di atas pelampung sambil menikmati hijaunya perbukitan. Bagi orang dewasa, berbagai permainan dapat memacu adrenalin ketika menaiki Legend Beach (kolam ombak), Batang Anai Lazy River (kolam arus), Niagara Pool dan Open Slide. Kenikmatan dan sensasi ketika mencicipi dinginnya air menjadi keasyikan tersendiri. Seperti, ketika berada di Legend Beach pengunjung akan menikmati dan merasakan gelombang buatan layaknya ayunan ombak di lautan dan benar-benar seperti berada di tengah lautan.
Bagi pengunjung yang takut air tentu tidak perlu kuatir. Ada permainan alternatif yang tak kalah serunya seperti, Bombom Car, Outer Space Car, Piring Terbang (Ufo), Carousel, dan Jump Around. Tak ketinggalan bagi yang ingin menjadi pembalap, ada permainan Go Cart yang patut dicoba.
Itulah beberapa fasilitas permainan yang disediakan pengelola Mifan untuk memanjakan pengunjungnya pada lebaran Idul Fitri 1430 Hijriyah mendatang. Tentu saja, semua suguhan itu akan memuaskan pengunjung untuk selalu datang menyinggahi objek wisata andalan kota santri ini.
Wakil Wali Kota Padang Panjang H. Edwin saat ekspose program Pemda Padang Panjang jelang Idul Fitri kepada wartawan di balaikota, Selasa (14/9) mengatakan, untuk meminimalisir terjadinya kemacetan lalu lintas yang masuk dan keluar Padang Panjang, Pemda telah menjalin kerjasama dengan pihak Polresta. Polresta telah membangun 4 lokasi posko Operasi Ketupat guna mengantisipasi padatnya arus mudik yang masuk ke kota ini.
“Tentu saja jalur masuk ke Padang Panjang akan menjadi sangat padat. Untuk itu jalur lingkar di Bukit Surungan akan dimaksimalkan penggunaannya,” kata Edwin didampingi Sekdako Nafriadi Hamdi dan Kabag Humas Drs. Rafles Sama.
Padang Panjang, sekarang, tentu bukan hanya Mifan yang akan didatangi pengunjung. Yang menarik, kota ini juga disebut Kota Kuliner yang menyadikan aneka masakan. Kuliner itu bisa didapatkan di rumah makan serta restoran yang sungguh mengundang selera. Mulai dari Silaing Bawah di jalan utama Padang-Padang Panjang, sejumlah restaurant dan rumah makan dapat dijumpai, diantaranya Rumah Makan Pak Datuk Dumai yang menyediakan aneka juice, buah segar, pangek ikan patin, goreng bilih dan dendeng basah, serta masakan favorit lainnya tersedia di sini.
Tak hanya itu, bagi yang suka sate istimewa dengan cita rasa tersendiri dapat menikmatinya di warung Sate Mak Syukur yang cukup terkenal itu. Pokoknya semua mengundang selera. Inilah Padang Panjang dengan segala keunikan dan kekhasan daerahnya. Selamat datang di Kota Serambi Mekah Padang Panjang. (muhammad subhan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar